WASPADA BISNIS DENGAN SISTEM PIRAMIDA!!!
Di Indonesia saat ini telah berkembang Penjualan
Langsung melalui sistim Piramida. Sistem piramida ini secara sepintas mirip
Multi Level Marketing dan cukup banyak orang telah melibatkan diri sebagai
anggota, lebih tepat disebut bahwa sistem ini berkedok Multi Level Marketing.
Sistem Piramida, yang menawarkan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan besar dengan sedikit usaha, sebenarnya telah pula
dijalankan di Taiwan, Amerika Serikat, Malaysia dan lain-lain negara, tetapi
sehubungan dengan banyaknya pengaduan dari para anggotanya, kini di
negara-negara tersebut sistem ini diawasi secara ketat oleh Pemerintah setempat
karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Diantara
perusahaan-perusahaan tersebut banyak pula yang telah ditutup.
Aturan Sistem Piramida
- Biaya Pendaftaran keanggotaan berikut paket produk, sangat mahal.
- Harga jual produk-produknya juga sangat tinggi, ada yang bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat harga produk sejenis dipasaran.
- Sistem
dilakukan menyerupai Multi Level Marketing, tetapi tidak sama.
Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut maksimum 2 orang. Dua orang tersebut, rekrut dua orang lain lagi dan seterusnya hingga terbentuk satu piramida juga cara-cara lain yang mirip cara ini, misalnya merekrut max. 3,4,5 anggota. - Satu orang anggota boleh ?membeli? lebih dari 1 keanggotaan (disebut kavling).
- Imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya satu jaringan berbentuk piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu; imbalan bukan berdasarkan presentasi atas volume penjualan dan tidak ada unsur harus memasarkan produk sampai kepada konsumen.
- Masa keanggotaan kadangkala berlangsung sangat singkat (hanya sampai dengan terbentuknya suatu format tertentu). Berbeda dengan perusahaan penjualan langsung, dimana anggota dapat aktif minimal 1 tahun atau bahkan seumur hidup.
- Program pemasaran (Marketing Plan) skema piramida sangat rumit dan susah dipelajari. Titik berat pada rekruting, bukan pada penjualan.
Apa bedanya dengan bisnis penjualan
langsung?
Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia
maupun di tingkat internasional, terdapat 3 sistem yang telah berjalan sangat
lama, yaitu sistem konvensional atau Single Level Marketing (termasuk party
plan), sistem Limited Level dan sistem Multi Level atau Multi Level Marketing.
- Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi siapa saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan.
- Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut, mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya pendaftaran keanggotaan kepada para Distributor/Dealernya dengan nilai yang pantas sesuai dengan starter kit yang diperoleh.
- Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk (barang atau jasa) dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para Distributor/Dealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan volume penjualan yang dicapai, para Distributor/Dealer memperoleh imbalan berupa komisi beserta insentif dan berbagai hadiah yang menarik yang jumlah dan besarnya tidak terbatas.
- Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang anggota hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh lebih.
- Bagi Distributor/Dealer yang aktif bekerja peluang berpenghasilan sudah pasti ada.
- Program pemasaran (Marketing Plan) sederhana dan transparan.
Dari perbedaan aturan main tersebut
diatas, terlihat bahwa sistem Piramida :
- Menjerat dan menyesatkan masyarakat dan anggotanya, karena :
- Dapat dikategorikan sebagai judi sebab perolehan penghasilan berada diluar kontrol anggota yang berada di level bawah, pendapatan utama diperoleh bukan dari penjualan barang dan jasa, tetapi terutama dari rekruting orang lain untuk mencapai format tertentu.
- Tidak membuka peluang berpenghasilan yang merata dan adil sebagaimana layaknya yang ditawarkan perusahaan yang menjalankan sistem Penjualan Langsung termasuk MLM. Merugikan anggota yang sudah membayar biaya pendaftaran berikut paket produk yang sangat mahal, kemudian menghadapi kesulitan menjual produk-produk tersebut kepada masyarakat karena tujuan perusahaan adalah menggunakan produk sekedar sebagai kedok untuk menarik dana dari masyarakat dan tidak diberi pelatihan cara penjualan.
- Merugikan masyarakat yang membeli produk-produk dari sistem piramida, karena harganya jauh melampaui harga produk sejenis di pasaran.
- Bertentangan dengan dasar-dasar sistem penjualan langsung serta kode etik yang berlaku.
- Merupakan metamorfosa dari sistem Surat Berantai yang telah dilarang dibanyak negara.
- Aturan mainnya sangat mirip dengan Surat Berantai yaitu:
- Menarik biaya pendaftaran cukup besar (Pendapatan perusahaan diperoleh terutama dari biaya pendaftaran anggota bukan dari penjualan produk/jasa)
- Produk yang disediakan perusahaan hanya untuk tujuan kamuflase, karena titik berat bisnis lebih pada format jaringan dan anggota tidak selalu diwajibkan untuk mengambil produk yang dibeli apalagi dilatih untuk menjual kembali.
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang
merupakan bagian dari World Federatian of Direct Selling Association (WFDSA)
menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan tawaran
menarik dari perusahaan yang melakukan Sistem Piramida dan sejenisnya. Bagi
anggota masyarakat yang telah merasa dirugikan oleh sistem tersebut, agar
segera melaporkan kepada Pihak Yang Berwajib. Menjadi mitra usaha dan
berbelanjalah pada perusahaan yang telah terdaftar sebagai anggota APLI
(Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).
Apakah skema piramida itu? Hal-hal yang perlu Anda
ketahui tentang Skema Piramida Penjualan Berjenjang ? Peluang berpenghasilan
yang legal Bagaimana membedakan antara bisnis yang legal Dengan Skema Piramida
tersamar Bagaimana melindungi anda sendiri dari investasi yang menjerumuskan
dan kemana Anda dapat memperoleh bantuan
Jangan membuat kesalahan yang mahal
Ribuan orang di dunia telah kehilangan jutaan dolar
karena bergabung dengan sistem pemasaran ber Skema Piramida. Banyak dari korban
sadar bahwa mereka sedang berjudi (meskipun mereka tidak mengetahui bahwa
mereka sedang terperangkap). Namun demikian, banyak pula korban lain mengira
bahwa mereka membayar untuk modal awal membuka bisnis sendiri. Orang-orang ini
telah ditipu oleh Skema Piramida yang disamarkan agar nampak seperti bisnis
yang legal.
Tulisan ini bertujuan membantu Anda menghindar dari
jerat Skema Piramida, baik yang sederhana atau yang tersamar. Sistem Piramida
yang sederhana mirip sekali dengan surat berantai, sedangkan Sistem Piramida
yang tersamar seperti serigala berbulu domba, menyembunyikan sifat asli mereka
dengan tujuan menipu calon investor dan mengelabui Aparat Hukum.
Apakah Skema Piramida itu?
Skema Piramida adalah sistem (ilegal) dimana banyak
orang yang berada pada lapisan terbawah dari piramida membayar sejumlah uang
kepada sejumlah orang yang berada di lapisan piramida teratas. Setiap anggota
baru membeli peluang untuk naik ke lapisan teratas dan mendapat keuntungan dari
orang lain yang bergabung kemudian. Sebagai contoh, untuk menjadi anggota Anda
mungkin harus membayar mulai dari jumlah yang kecil hingga jutaan rupiah. Dalam
contoh ini, Anda harus membayar Rp. 10 juta, untuk membeli sebuah tempat pada
piramida di lapisan paling bawah. Uang Anda senilai Rp. 5.000.000 akan pindah
ke orang lain yang posisinya tepat di atas Anda dan Rp 5.000.000 lainnya beralih
ke puncak piramida, atau ke promotor. Bilamana semua posisi yang tersedia dalam
skema tersebut telah dipenuhi peserta, promotor akan memperoleh Rp 160 juta,
sedangkan Anda dan teman-teman lain yang sama-sama berada di lapisan paling
bawah akan kehilangan Rp 10 juta per orang. Apabila promotor telah terbayar,
maka posisinya dihilangkan dan yang berada di lapisan kedua akan naik ke
puncak. Setelah itu, barulah kedua orang yang tadinya berada pada lapisan kedua
akan menikmati keuntungan. Untuk membayar kedua orang ini, lapisan terbawah
ditambah 32 posisi baru, dan pencarian peserta baru terus berlanjut. Setiap
kali sebuah lapisan naik ke puncak, sebuah lapisan baru harus ditambahkan pada
alas piramida, masing-masing 2 kali lebih banyak dari sebelumnya. Apabila
jumlah peserta baru mencukupi, maka Anda dan 15 peserta lain yang berada pada
lapisan yang sama mungkin dapat mencapai puncak.
Namun demikian, untuk mengumpulkan keuntungan bagi
Anda, dibutuhkan 512 orang peserta baru dimana setengah dari mereka akan kehilangan
Rp. 10 Juta. Tentu saja, piramida ini bisa saja ambruk jauh sebelum Anda
mencapai puncak karena jumlah rekruting tidak tercapai. Agar supaya setiap
peserta dapat memperoleh keuntungan, selalu dibutuhkan peserta-peserta baru.
Namun pada kenyataannya, jumlah peserta baru terbatas dan setiap lapisan baru
memiliki peluang merekrut orang lain, lebih kecil dan peluang kehilangan uang
justru lebih besar.
Hal-hal yang perlu Anda ketahui
tentang Skema Piramida :
- Mereka adalah pecundang. Skema Piramida didasarkan pada konsep matematika sederhana : banyak pecundang membayar kepada sedikit pemenang.
- Skema ini menipu. Peserta skema piramida, secara sadar atau tidak, menipu orang yang mereka rekrut. Tidak banyak orang yang bersedia menjadi peserta dan membayar bilamana seluruh konsep permainan dijelaskan pada mereka.
- Skema ini ilegal. Di banyak negara skema ini dilarang, ada resiko yang serius bahwa usaha piramida ditutup oleh pemerintah dan para pesertanya dikenakan denda serta hukuman penjara.
Mengapa orang mau membayar untuk
menjadi peserta piramida?
Promotor skema piramida adalah ahli psikologi
kelompok. Pada acara perekrutan peserta baru, mereka menciptakan suasana
hingar-bingar dan antusias dimana terjadi tekanan kelompok serta janji-janji kemudahan
memperoleh uang, menimbulkan kekhawatiran orang akan hilangnya suatu peluang
baik. Pertimbangan-pertimbangan serta pertanyaan calon peserta diabaikan. Sulit
sekali bertahan untuk tidak tergoda kecuali Anda benar-benar yakin bahwa konsep
ini menjebak Anda.
Skema Piramida yang tersamar ?
seperti serigala berbulu domba
Beberapa promotor Skema Piramida berusaha membuat
skema yang kelihatan mirip dengan metode penjualan berjenjang. Penjualan
berjenjang adalah suatu sistem bisnis yang legal dan menggunakan jaringan mitra
usaha mandiri untuk menjual produk-produk langsung kepada konsumen.
Agar kelihatan seperti perusahaan penjualan
berjenjang, Skema Piramida menyediakan serangkaian produk yang dinyatakan
sebagai produk jualan untuk dipasarkan langsung kepada konsumen.
Namun demikian, pada kenyataannya hampir tidak ada
usaha sama sekali untuk memasarkan produk-produk tersebut pada konsumen.
Sebaliknya, penghasilan diciptakan berdasarkan perekrutan anggota-anggota baru.
Juga para mitra usaha baru dipaksa untuk membeli sebanyak mungkin produk yang
bernilai besar pada saat mengisi formulir peserta. Misalnya, Anda mungkin harus
membeli produk yang sebenarnya tidak bermanfaat senilai Rp 10 juta agar dapat
menjadi ?mitra usaha?. Orang yang merekrut Anda mendapat komisi Rp 5.000.000
(50%) dan Rp 5.000.000 sisanya terbang ke puncak (dalam hal ini perusahaan).
Perhatikanlah persamaannya dengan skema piramida dalam uraian sebelumnya. Namun
demikian, piramida yang paling tersamar tidak terlalu mudah dibongkar kedoknya.
Skema Piramida sering memilih produk-produk yang biaya produksinya murah namun
tidak memiliki nilai di pasaran, seperti produk-produk ajaib hasil penemuan
baru, pengobatan eksotik dan sebagainya. Dengan demikian sulit dijelaskan
apakah produk-produk seperti itu benar-benar memiliki pangsa pasar. Cara
terbaik untuk menghindari jebakan dari piramida yang tersamar adalah dengan
mengetahui secara pasti apa yang ingin diperoleh dari peluang berpenghasilan
secara legal.
Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat ?
peluang berpenghasilan yang legal
Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat
merupakan suatu cara populer untuk menjual produk secara eceran, tidak melalui
toko yang menggunakan pramuniaga, tetapi melalui wirausahawan yang mandiri
(mitra usaha) langsung ke tangan konsumen. Sebagai mitra usaha, Anda dapat
menentukan jam kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan dengan menjual
produk-produk hasil produksi perusahaan yang cukup ternama. Dalam struktur
penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat Anda juga dapat membangun dan
membina kelompok penjualan sendiri dengan cara merekrut, memotivasi,
menyediakan produk dan pelatihan kepada mereka. Penghasilan Anda akan mencakup
presentasi penjualan kelompok Anda dan penjualan Anda sendiri kepada konsumen.
Peluang ini telah membuat penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat
menjadi cara yang menarik untuk memulai bisnis dengan modal awal yang kecil.
Perbedaan antar bisnis yang legal dengan Skema
Piramida tersamar Skema Piramida mencari peluang untuk mendapatkan uang dari
Anda. Perusahaan penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat mencari
peluang untuk mendapatkan uang bersama Anda pada saat Anda membangun bisnis dan
menjual produk langsung kepada konsumen. Sebelum Anda resmi bergabung menjadi anggota
(mitra usaha) suatu perusahaan, selidikilah secara hati-hati. Cara yang baik
untuk memulai adalah dengan menanyakan 3 hal tesebut di bawah ini kepada diri
sendiri :
- Berapa biaya yang harus saya bayar untuk menjadi mitra usaha?
- Apakah perusahaan mau membeli kembali produk yang tidak terjual, bila saya mengundurkan diri?
- Apakah produk-produk perusahaan dijual sampai ke tangan konsumen?
1. Berapa biaya
menjadi mitra usaha? Bilamana nilainya besar, berhati-hatilah
Biaya awal dalam perusahaan penjualan berjenjang biasanya relatif kecil. Perusahaan biasanya membuat cara yang mudah dan ekonomis bagi Anda untuk mulai menjual. Sebaliknya, skema piramida, menciptakan hampir seluruh keuntungan dari biaya merekrut peserta baru. Itulah sebabnya, biaya untuk menjadi mitra usaha biasanya besar sekali. HATI-HATI PIRAMIDA SERING MENYAMARKAN BIAYA MENJADI PESERTA DENGAN MEMASUKKAN BIAYA PEMBELIAN PAKET PELATIHAN, JASA PELAYANAN KOMPUTER DAN PRODUK. Pembelian ini mungkin tidak mahal atau bahkan tidak perlu, tetapi akan ada tekanan untuk ?memanfaatkan peluang secara maksimal?
Biaya awal dalam perusahaan penjualan berjenjang biasanya relatif kecil. Perusahaan biasanya membuat cara yang mudah dan ekonomis bagi Anda untuk mulai menjual. Sebaliknya, skema piramida, menciptakan hampir seluruh keuntungan dari biaya merekrut peserta baru. Itulah sebabnya, biaya untuk menjadi mitra usaha biasanya besar sekali. HATI-HATI PIRAMIDA SERING MENYAMARKAN BIAYA MENJADI PESERTA DENGAN MEMASUKKAN BIAYA PEMBELIAN PAKET PELATIHAN, JASA PELAYANAN KOMPUTER DAN PRODUK. Pembelian ini mungkin tidak mahal atau bahkan tidak perlu, tetapi akan ada tekanan untuk ?memanfaatkan peluang secara maksimal?
2. Bagaimana
dengan pengembalian produk?JIKA ANDA BISA TERSUDUT DENGAN MENANGGUNG PRODUK
YANG TIDAK TERJUAL, BERHATI-HATILAH!
Perusahaan yang legal dan mensyaratkan pembelian produk biasanya bersedia ?membeli kembali? produk-produk yang tidak terjual bila Anda memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut. Beberapa undang-undang daerah mensyaratkan nilai pembelian kembali sekitar 90 % dari nilai sebenarnya selama produk berada dalam kondisi layak jual.
Perusahaan yang legal dan mensyaratkan pembelian produk biasanya bersedia ?membeli kembali? produk-produk yang tidak terjual bila Anda memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut. Beberapa undang-undang daerah mensyaratkan nilai pembelian kembali sekitar 90 % dari nilai sebenarnya selama produk berada dalam kondisi layak jual.
3. Apakah
produk dijual kepada konsumen?JIKA JAWABANNYA TIDAK (ATAU TIDAK BANYAK),
MENGHINDARLAH!
Ini adalah kuncinya. Sistem penjualan berjenjang dan penjualan langsung (seperti halnya sistem penjualan eceran yang lain) menggantungkan diri pada penjualan kepada konsumen dan pengembangan pasar. Ini membutuhkan produk berkualitas dan harga yang bersaing. Sebaliknya, skema piramida tidak menaruh perhatian pada penjualan poduk kepada konsumen. Keuntungan diciptakan dari jumlah anggota baru yang membeli produk, bukan karena unsur kegunaannya atau harganya yang menarik, tetapi karena ada unsur paksaan untuk membeli. Pembelian produk seharusnya tidak melampaui kemampuan menjual yang realistis. Cara lain yang digunakan Sistem Piramida tanpa memaksa ada membeli produk tetapi mendorong anda untuk rekrut orang sebanyak mungkin yang masing-masing tentu menyetor sejumlah uang dengan iming-iming akan memperoleh uang lebih banyak lagi.
Ini adalah kuncinya. Sistem penjualan berjenjang dan penjualan langsung (seperti halnya sistem penjualan eceran yang lain) menggantungkan diri pada penjualan kepada konsumen dan pengembangan pasar. Ini membutuhkan produk berkualitas dan harga yang bersaing. Sebaliknya, skema piramida tidak menaruh perhatian pada penjualan poduk kepada konsumen. Keuntungan diciptakan dari jumlah anggota baru yang membeli produk, bukan karena unsur kegunaannya atau harganya yang menarik, tetapi karena ada unsur paksaan untuk membeli. Pembelian produk seharusnya tidak melampaui kemampuan menjual yang realistis. Cara lain yang digunakan Sistem Piramida tanpa memaksa ada membeli produk tetapi mendorong anda untuk rekrut orang sebanyak mungkin yang masing-masing tentu menyetor sejumlah uang dengan iming-iming akan memperoleh uang lebih banyak lagi.
Bagaimana melindungi diri Anda dari
investasi yang menjerumuskan?
- Luangkan waktu. Jangan biarkan seorangpun mendesak Anda. Peluang yang baik untuk membangun bisnis dalam struktur penjualan berjenjang maupun pemasaran satu tingkat tidak akan lenyap dalam semalam. Orang yang mengatakan ?masuklah saat ini juga? memberi kesan seakan-akan mereka yang bergabung belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa. HATI-HATI !
- Tanyakan hal-hal berikut:
1.
Tentang perusahaan dan manajemennya
2.
Tentang nilai produk di pasaran, dan potensi pasar di
daerah Anda untuk dapat menjual sampai ke tangan konsumen pemakai produk.
3.
Tentang biaya menjadi anggota (termasuk pembelian
wajib)
4.
Tentang garansi pembelian kembali produk yang tidak
terjual bila anda mengundurkan diri.
5.
Tentang rata-rata penghasilan mitra usaha yang aktif
- Mintalah semua literatur perusahaan yang tersedia
- Konsultasikan dengan orang lain yang pernah mempunyai pengalaman dengan perusahaan tersebut beserta produk-produknya. Telitilah lebih lanjut apakah produk-produk tersebut benar-benar dijual ke konsumen.
- Selidikilah dan cocokkanlah kebenaran semua informasi yang Anda terima. Jangan menganggap bahwa dokumen yang kelihatannya resmi berarti benar-benar akurat atau lengkap.